Sabtu, 26 Februari 2011

_Titanic Part 2_


Apakah rekaman bawah air di bangkai Titanic yang muncul dalam film itu asli?

Ya, sebagian besar rekaman bawah air di bangkai Titanic asli. Pada tahun 1995, James Cameron menyewa kapal Rusia Akademik Mstislav Keldysh dan dua kapal selamnya. Ia melakukan 12 penyelaman untuk merekam close-up bawah air di kedalaman 12.500 kaki di bawah Atlantik Utara. Kamera dan kabin khusus dirancang untuk menahan tekanan air 6.000 pon per inci persegi. Setiap penyelaman berlangsung 15 jam, tapi kamera ini hanya menyimpan 500 kaki film, yang berarti hanya 12 menit rekaman yang bisa dibuat per penyelaman. Hasilnya, sejumlah rekaman bawah air harus dipalsukan.

Apakah benar ada lukisan Pablo Picasso yang tenggelam bersama Titanic?

Tidak, setelah Rose (Kate Winslet) menaiki kapal di film ini, kita melihat ia memamerkan lukisan asli oleh pelukis terkenal, Pablo Picasso. Cal (Billy Zane) berkomentar bahwa seniman takkan berarti apa-apa. Ini suatu titik humor di film ini, tapi juga mencuatkan pertanyaan apakah lukisan tersebut pernah ada dalam sejarah Titanic. Jawabannya tidak. Salah satu lukisan yang muncul di film ini adalah “Les Demoiselles d’Avignon” oleh Picasso, yang menampilkan lima pelacur di sebuah rumah bordil. Saat ini disimpan di Museum of Modern Art di New York City.


Apakah ada penumpang berkulit hitam yang menaiki Titanic?

Iya, benar. Joseph Phillippe Lemercier Laroche adalah satu-satunya orang berkulit hitam yang meninggal dalam bencana Titanic. Laroche, ada di sebelah kanan foto keluarganya, menaiki kapal bersama istrinya yang hamil, Juliette dan dua putrinya yang masih muda. Kisah keluarga antar-ras ini tidak diketahui hingga tahun 2000, tiga tahun setelah film dirilis, ketika Chicago Museum of Science & Industry dan Titanic Historical Society menemukan informasi ini sebagai bagian dari pameran Titanic mereka. Joseph Laroche lahir di Haiti tahun 1889 dari sebuah keluarga berpengaruh — pamannya, Dessalines M. Cincinnatus Leconte, adalah presiden Haiti. Ketika ia berusia 15 tahun, Joseph Laroche meninggalkan Haiti untuk mempelajari ilmu teknik di Beauvais, Perancis. Beberapa tahun kemudian, ia bertemu dengan Juliette Lafargue, putri penjual anggur lokal berusia 22 tahun. Keduanya menikah. Meskipun memegang sarjana teknik, warna kulit Joseph tidak memungkinkan dirinya mendapat pekerjaan di Perancis. Keluarga Laroche memutuskan untuk kembali ke Haiti dan memesan reservasi kelas dua di Titanic. Setelah kapal menyerempet gunung es, Joseph memasukkan istri dan anaknya ke sekoci penyelamat dan ia tenggelam bersama kapal tersebut. Jasadnya tak pernah ditemukan. Sebelum Natal tahun 1912, Juliette Laroche melahirkan putranya, Joseph Laroche Jr. Juliette yang tak pernah menikah.

Apakah Bruce Ismay benar-benar menyuruh Kapten Smith untuk mempercepat kapal?
Selama penyelidikan Senat AS terhadap bencana ini, Bruce Ismay, Direktur Manajer White Star Line, mengatakan, “Aku paham bahwa dikatakan kapal ini berlayar dengan kecepatan penuh. Kapal ini tak pernah menggunakan kecepatan penuh. Kecepatan penuh kapal ini adalah 78 putaran. Kapal ini mampu mencapai 80. Sejauh yang kuketahui, kapal tak pernah melewati 75 putaran. Tak satupun pembakar tunggalnya menyala.” Ismay mengatakan itulah tujuan mereka untuk mempercepat kapal ini secara penuh hingga 80 putaran pada hari berikutnya (Senin) atau dua hari kemudian (Selasa), tergantung cuaca.

Penumpang selamat mengatakan mereka mendengar Bruce Ismay menyuruh Kapten Edward J. Smith mempercepat kapal, dengan satu penumpang bahwa mengatakan ia melihat Ismay memperlihatkan peringatan gunung es pada makan malam. Tetapi, tak satupun awak kapal yang selamat mendukung tuduhan ini, dan kesaksian korban selamat dari sejumlah penumpang dianggap tak terpercaya dan hanya imajinasi. Bruce Ismay dituduh oleh suratkabar meninggalkan kapal, dan ia segera menjadi target umum untuk disalahkan. Mungkin juga bahwa kesaksian awak kapal yang selamat membebaskan Ismay, yang memberikan wajah baik bagi White Star Line.

Apakah potongan es dari gunung es memang jatuh ke dek kapal?

Ya. Mrs. Churchill Candee, dari Washington, mengatakan kisah tentang es itu, “Hal pertama yang kuketahui adalah salah seorang awak muncul dengan potongan es di tangannya. Ia mengatakan bahwa ia mengambilnya dari haluan kapal. Beberapa penumpang percaya ia sedang melawak. Tapi kemudian situasi tersebut menyadarkan kami semua.” Korban selamat, William Lucas, melaporkan melihat “sekitar beberapa ton” es di [dek] perpisahan di sisi kanan kapal. Fourth Officer Joseph Groves Boxhall mengatakan ia menemukan “berkeping-keping es kecil di dek yang tersebar sekitar tiga atau empat kaki dari pos di sepanjang dek itu, kepingan kecil.”

Rute Titanic:



2 April 1912
06.00-18.00 Belfast (Percobaan Laut Titanic)

08.00 Berangkat dari Belfast ke Southampton (tiba Kamis 4 April 1912, setelah dini hari).

10 April 1912
Berangkat dari Southampton. Tiba di Cherbourg 90 menit kemudian.

08.10 Berangkat dari Cherbourg

11 April 1912
11.30 Tiba di Queenstown (dikenal sebagai Cobh, Cork)

13.40 Berangkat dari Queenstown ke New York City

14 April 1912
23.40 Titanic menabrak gunung es

18 April 1912
21.00 Carpathia tiba di New York bersama korban RMS Titanic



Sumber tulisan: ChasingtheFrog.com – Titanic Reel & Real Faces dengan tambahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar